Banda Aceh merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia dengan meriah melalui pawai kemerdekaan yang spektakuler. Pawai kemerdekaan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2025. Pawai ini menjadi ajang ekspresi kreativitas dan semangat nasionalisme, terutama bagi para pelajar yang berpartisipasi. Mereka berbaris dengan penuh kebanggaan, menampilkan berbagai kostum tematik yang menggambarkan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia. Pawai ini dimulai dari lhong raya dan berakhir di taman sari. Dalam pawai kemerdekaan ini, beberapa sekolah memilih tema pahlawan nasional. Kreativitas mereka tak hanya terlihat dari kostum, tetapi juga dari koreografi dan yel-yel yang menambah semarak suasana, membuat pawai ini tak hanya sekadar barisan, tetapi sebuah pertunjukan seni yang memukau.

Pawai ini diikuti oleh SD Negeri 2 Banda Aceh. Pawai ini tak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan bagi siswa siswi di Banda Aceh, tetapi juga sarana edukasi yang efektif untuk menanamkan rasa cinta tanah air pada generasi muda. Para peserta, dari tingkat SD hingga SMA, berkompetisi secara sehat untuk menampilkan yang terbaik, di mana setiap kostum memiliki cerita dan makna mendalam. Pawai ini sukses menyatukan warga Banda Aceh dalam semangat kebersamaan dan persatuan, dari anak-anak hingga orang dewasa, semuanya tumpah ruah di jalanan menyaksikan arak-arakan. Parade ini membuktikan bahwa semangat kemerdekaan tetap menyala, diwarnai dengan keindahan seni dan keberagaman budaya yang terus dijaga.

SDN 2 BANDA ACEH IKUTI PAWAI HUT RI KE-80

Pemeriksaan kesehatan rutin pada siswa SD di sekolah merupakan bagian integral dari program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari puskesmas. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau tumbuh kembang, mendeteksi dini masalah kesehatan, dan memberikan edukasi tentang gaya hidup sehat sejak usia dini. SD Negeri 2 Banda Aceh melakukan pemeriksaan kesehatan dengan bekerja sama dengan pihak puskesmas yang berlangsung selama 2 Hari yaitu tanggal 15 dan 16 Agustus 2025. Selama pemeriksaan, petugas puskesmas akan melakukan berbagai pengecekan, seperti pengukuran tinggi dan berat badan untuk melihat status gizi, pemeriksaan penglihatan dan pendengaran, serta inspeksi gigi dan mulut. Hal ini memungkinkan identifikasi masalah seperti gizi kurang, gangguan penglihatan, atau karies gigi yang jika dibiarkan dapat mengganggu proses belajar siswa.

Selain pemeriksaan fisik, petugas puskesmas juga memberikan edukasi interaktif kepada para siswa mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri, seperti cara mencuci tangan yang benar, menyikat gigi, dan menjaga kebersihan lingkungan. Para guru juga turut dilibatkan untuk memastikan tindak lanjut dari hasil pemeriksaan. Jika ditemukan masalah kesehatan, petugas akan memberikan rujukan kepada orang tua agar siswa dapat mendapatkan penanganan lebih lanjut di puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. Dengan adanya kolaborasi antara puskesmas dan sekolah, diharapkan setiap siswa dapat tumbuh sehat, sehingga dapat mengikuti kegiatan belajar dengan optimal.

PEMERIKSAAN KESEHATAN DI SD NEGERI 2 BANDA ACEH

Senin, 12 Agustus 2025, BPND datang ke SD Negeri 2 Banda Aceh untuk memberikan sosialisasi upaya pengurangan resiko pada siswa dan siswi SD Negeri 2 Banda Aceh. Pada saat pelaksanaan upacara bendera hari senin, 12 Agustus 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh yang diwakili oleh bapak Putrayana Marwan, S.E. dan bapak Adriansyah, S.Sos menyampaikan sosialisasi upaya pengurangan resiko bencana.

Pembina upacara oleh BPBD Banda Aceh

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh secara proaktif melakukan sosialisasi bencana di sekolah-sekolah, salah satunya di SD Negeri 2 Banda Aceh. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi berbagai jenis bencana yang mungkin terjadi di wilayah Aceh. Dalam kegiatan tersebut, tim BPBD menjelaskan secara rinci tentang langkah-langkah darurat yang harus diambil saat gempa bumi atau tsunami.

Melalui sosialisasi ini, para siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang sangat penting untuk keselamatan diri dan orang lain. Mereka dilatih untuk tetap tenang dan tidak panik saat terjadi bencana. Tim BPBD Banda Aceh juga menekankan pentingnya peran siswa sebagai agen perubahan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Dengan pemahaman yang kuat, mereka diharapkan dapat menjadi pelopor dalam menyebarkan informasi dan praktik kesiapsiagaan bencana kepada orang tua dan tetangga. Ini adalah langkah strategis untuk menciptakan budaya sadar bencana yang kuat dan berkelanjutan, sehingga Kota Banda Aceh menjadi lebih tangguh dalam menghadapi potensi ancaman bencana di masa depan.

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPND) MELAKUKAN SOSIALISASI KE SDN 2 BANDA ACEH